Jumat, 28 Desember 2012

Pelajar SMA Punguti 1000 Puntung Rokok dan 500 Sedotan Bekas


Pada tanggal 29 - 31 Oktober 2012, seorang siswa kelas sepuluh dari SMA Regina Pacis turut berpartisipasi dalam kegiatan YCS Leadership Camp yang diadakan di Gunung Geulis, Bogor. Dari acara yang diikuti oleh para pelajar SMA dan SMK Katolik se-Jabodetabek ini, dia mendapatkan  suatu pengalaman berkesan.
Pada hari kedua dia mengikuti acara ini, dia dan teman-teman dari berbagai SMA dan SMK pergi menuju jalan raya Ciawi dengan tujuan untuk melihat langsung kondisi lingkungan yang ada di sana. Di tempat itu, panitia membagi para peserta ke dalam 2 kelompok besar. Setiap orang dalam kelompok pertama bertugas untuk memunguti 1000 puntung rokok yang tersebar di sekitar jalan raya tersebut.   Sedangkan setiap orang dari kelompok kedua bertugas untuk memunguti 500 sedotan bekas.
Akhirnya siswa ini pun tergabung dalam kelompok pertama yang bertugas untuk memunguti 1000 puntung rokok. Baginya, ini merupakan hal yang sangat menantang dan tidak biasa untuk dilakukan. Hal ini tidak biasa, karena biasanya dia hanya memunguti sampah yang berukuran besar, tidak sekecil puntung rokok. Dia pun cukup kaget dengan tugas yang diberikan. “Apakah bisa memunguti 1000 puntung rokok dengan wilayah hanya di sepanjang jalan ini?”, pikirnya dalam batin.
Berbagai cara pun dilakukan oleh semua peserta untuk mengumpulkan 500 sedotan dan 1000 puntung rokok. Mulai dari memunguti di pinggir jalan, masuk ke parit, masuk ke rumah makan untuk meminta sedotan, menunggu orang yang merokok hingga habis, bahkan mengambil dari tempat sampah dan lainnya. Semua itu dilakukan dengan tangan kosong tanpa memakai sarung tangan. Orang-orang yang berlalu lalang cukup dibuat bingung dengan apa yang mereka kerjakan. Terlebih lagi mereka pun harus berorasi di tengah jalan  dengan memilih satu topik, yaitu lingkungan, radikalisme agama, atau kemiskinan. Tak sedikit dari kami yang dianggap orang gila oleh warga sekitar dan orang yang lalu lalang di jalan raya Ciawi.
Setelah 3 jam menjalankan tugas, para peserta kembali ke perkemahan untuk menghitung jumlah puntung rokok dan sedotan yang telah mereka kumpulkan. Tidak ada yang mencapai target 1000 puntung rokok, bahkan hanya ada 1 orang yang berhasil mencapai 700 puntung rokok. Dia sendiri hanya berhasil mengumpulkan 200 puntung rokok.
Para peserta dari kelompok kedua rata-rata mengumpulkan 300 sedotan. Namun, apabila semua hasil puntung rokok dan sedotan disatukan dengan kelompoknya masing-masing pastilah semua kelompok akan mencapai target yang ditentukan, karena masing-masing kelompok terdiri dari 6 hingga 7 orang.
Hasil dari puntung rokok dan sedotan bekas akan diloakan oleh tim YCS dan hasilnya akan disumbangkan untuk orang yang tidak mampu. Walaupun hasilnya tidak seberapa, namun hal yang telah mereka lakukan merupakan bentuk kegiatan membersihkan lingkungan.
Lewat pengalaman ini, dia mengetahui bahwa ternyata masih banyak masyarakat Indonesia yang belum membuang sampah pada tempatnya, terlebih sampah kecil seperti sedotan dan puntung rokok. Sedotan dan puntung rokok memang sampah kecil, namun apabila semua orang membuangnya secara sembarangan, tentu akan mengotori lingkungan juga.
Lagipula, pengalaman ini baru di Ciawi lho! Bagaimana kalau kegiatan ini dilakukan di Jakarta? Coba bayangkan berapa banyak sampah yang dapat kita kumpulkan. Pastinya sangat melimpah, bukan?
Jika demikian, tunggu apa lagi? Tak perlu jauh-jauh membersihkan sampah yang ada di seluruh Jakarta, cukup memulainya dari hal kecil seperti kegiatan “Go Green” yang diprogramkan OSIS. Apakah teman-teman memperhatikan sampah kecil seperti sedotan dan puntung rokok ? 

0 komentar:

Posting Komentar