Senin, 24 Desember 2012

Lubang Sampah Mencegah Luapan Bencana

Banjir merupakan salah satu masalah besar di Jakarta, selain sampah yang terus menggunung. Banjir selalu melanda Jakarta setiap kali musim hujan. Entah apa yang terjadi sehingga air itu terus menggenang. Salah satu penyebab yang paling mungkin adalah kurangnya resapan air di Jakarta.

Di Jakarta, hampir semua permukaan tanah telah terlapisi beton. Dengan demikian, air tak bisa masuk dan terserap ke dalam tanah. Dari hal tersebut, timbulah sebuah solusi yang bernama biopori. Biopori mengatasi sampah sekaligus mencegah banjir.

Biopori sendiri merupakan suatu lubang resapan yang diisi oleh timbunan daun kering serta sampah organik lainnya dengan hasil samping berupa pupuk kompos untuk tanaman. Dengan timbunan sampah organik ini, cacing tanah diharapkan untuk datang dan menciptakan pori-pori kecil di tanah yang dapat dilalui oleh air hujan. Selain itu, cacing tanah yang datang bisa menggemburkan tanah tersebut dan mengubah daun - daunan kering menjadi pupuk kompos.



Regina Pacis pun sudah membuat beberapa lubang biopori di beberapa tempat dalam kawasan sekolahnya, seperti di lapangan rumput SMP dan SMA, serta di sepanjang jalan yang terletak di samping gedung SD dan TK. Cara membuatnya pun sangat sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama. Membuat lubang berdiameter kira-kira 5 cm di tanah dengan jarak antar lubang sejauh 3 meter saja sudah dapat dikatakan sebagai lubang biopori.

Untuk membuatnya, kita hanya perlu membuat lubang dengan kedalaman 80 – 100 cm menggunakan alat pelubang biopori. Bila lubang sudah jadi, kita tinggal memasukkan pipa paralon hingga rata dengan permukaan tanah, lalu daun-daun kering dan sampah basah hingga pipa terisi penuh. Setelah itu, kita tinggal menutup lubang tersebut dengan tutup paralon, lalu merawatnya dengan pemeliharaan yang baik agar tidak cepat rusak.

Untuk memanen pupuk kompos yang dihasilkan oleh lubang biopori, kita perlu menunggu selama kurang lebih 2 hingga 3 minggu. Setelah pupuk tersebut dipanen, maka lubang biopori pun harus kita isi kembali dengan sampah organik.

Adanya biopori di lingkungan sekitar kita dapat memberikan beragam keuntungan, seperti terbebas dari genangan air, mendapatkan pupuk kompos gratis, melestarian sumber air bawah tanah, dan mengurangi kemungkinan terjadinya banjir. Sejak lubang biopori dibuat di kawasan sekolah Regina Pacis, genangan air jadi semakin jarang terlihat, bahkan hampir punah. Lalu, bagaimana? Tertarik untuk membuat lubang biopori di lingkungan rumahmu?

0 komentar:

Posting Komentar