Selasa, 25 Desember 2012

Buangan Mengguncang Dunia

Selama ini, banyak orang mengira bahwa kotoran manusia ialah limbah yang paling sulit dimanfaatkan . Mereka menganggap hasil ekskresi itu tak mampu berubah menjadi hasil sekresi yang masih bisa digunakan oleh umat manusia. Entah berapa banyak kotoran manusia yang terbuang sia - sia tanpa diolah kembali. Padahal semua perkiraan mereka itu salah, kini banyak ilmuan sedang meneliti kegunaan dari kotoran tersebut.

Berbagai penemuan pun terkuak secara perlahan. Republik Rakyat China merupakan salah satu negara yang sudah menggunakan kotoran sebagai investasinya dalam berbisnis. Mereka mengubah kotoran manusia menjadi tanah, kemudian menyatukannya menjadi sebuah pulau kecil yang nantinya akan menjadi pulau tempat tinggal umat manusia yang ramah lingkungan.

Hal ini belum banyak diketahui oleh masyarakat umum. Sepertinya mereka masih ingin merahasiakan hal tersebut hingga suatu saat nanti di masa depan. Ya, seperti yang biasa ia lakukan dalam dunia ini, yaitu menjadi air tenang yang menghanyutkan.

Lain halnya dengan China, negara Jepang justru mencoba membuat makanan dari kotoran manusia. Sebagai ilmuwan asal Okayama Laboratory, Mitsuyuki Ikeda yakin bahwa banyak protein bagus di dalam kotoran manusia yang bisa dimanfaatkan.


Untuk itu, ia pun mengadakan penelitian besar yang meneliti segala seluk beluk kotoran manusia. Ia mencari cara untuk mengekstraknya, mencampurnya dengan saus steak, dan berhasil membuat kotoran itu menjadi makanan.

Banyak orang mungkin bertanya - tanya apa alasannya melakukan hal itu. Tak ada yang mengira bahwa ia akan memasak makanan dengan bahan dasar yang sangat menjijikan. Mungkin Anda menganggapnya gila, namun kenyataannya penelitian tersebut merupakan permintaan dari pemerintah Tokyo sendiri untuk mengurangi jumlah ‘lumpur kotoran’ yang menyumbat selokan bawah tanahnya.

Saat diteliti, Ikeda mendapati bahwa lumpur tersebut mengandung protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh manusia. Setelah dikombinasikan dengan peningkat reaksi dan menempatkannya di dalam mesin ‘exploder’, akhirnya steak kotoran pun berhasil dibuat.

Steak kotoran yang berwarna merah ini memiliki rasa yang mirip dengan steak daging sungguhan, sehingga berhasil menipu banyak konsumen. Bahkan, saat diuji coba pertama kali di Tokyo, banyak konsumen yang mengatakan bahwa rasanya mirip dengan daging sapi. Tak ada yang tahu bahwa itu adalah steak kotoran.

Meski demikian, biaya untuk memproduksi steak buatan itu lebih mahal dibandingkan dengan harga daging sapi sungguhan. Ini merupakan suatu kekurangan tersendiri bagi penemuan ini. Tapi ini sudah hebat, bukan? Kalau Jepang dan China bisa, kenapa kita tidak? Ayo berkarya sambil menyelamatkan bumi dari sampah yang terus menggunung! Sukses bagi kita semua!

0 komentar:

Posting Komentar